Jumat, 27 Agustus 2010

Forum Generasi Muda Naipospos : Selamat Untuk Syarfi Hutauruk, Walikota Sibolga

Visi Forum Generasi Muda Naipospos adalah :” Menjadi wadah berkumpulnya generasi muda Naipospos dalam menghasilkan strategi peningkatan dan pencapaian kualitas nilai kemanusiaan Naipospos di mana pun berada”. Demikian dikatakan oleh Ketua Umum Ir. Harry Marbun, M.Sc., didampingi Sekreataris Umum Ir. Maringan Situmeang,M.Kom. Oleh karena itu, melalui media ini, kami mengajak partisipasi aktif Generasi Muda pomparan Naipospos di mana pun berada untuk mengembangkan forum ini.

Sanggam Lumban Gaol SE, Ketua Bidang Kaderisasi dan Pengembangan Organisasi, menambahkan bahwa pomparan Naipospos (Lumban Batu, Banjar Nahor, Lumban Gaol, Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang) memiliki potensi dalam mengisi pembangunan di Negara ini. Kehadiran Forum Generasi Muda ini diharapkan dapat menjembatani kepentingan yang bersifat konstruktif, dan membangun semangat serta kerpercayaan diri pomparan Naipospos di mana pun Berada. Dalam waktu dekat ini, Forum akan meresmikan simpul-simpul di Kabupaten kota yang menjadi perpanjangan tangan Forum dalam pelaksanaan kebijakan. Dan Simpul-simpul Kabupaten ini terus dikembangkan sampai tingkat Desa/Kelurahan agar dapat bersentuhan dengan tingkat akar rumput keluarga Naipospos.

Pomparan Naipospos tersebar di beberapa kabupaten/kota seperti Tapanuli Utara, Sibolga,Tapanuli Tengah, Humbahas, Tobasa, Samosir, dan Dairi. Mereka pada umumnya masih tertinggal dalam segala hal, demikian dikatakan oleh Kepala Biro Survey dan Sosialisasi Forum Generasi Muda, Nimrod Situmeang, SH. Forum akan menyikapi ketertinggalan ini dengan mengajak pomparan Naipospos yang berkemampuan untuk berkontribusi mengangkat mereka dari ketertinggalannya. Secara berkala dan berkelanjutan, Forum akan selalu mensosialisasikan figur-figur Pomparan Naipospos yang berkemampuan di tengah-tengah keluarga besar Naipospos. Saat ini, Kegiatan nyata Forum dalam sosialisasi adalah Raja Bonaran Situmeang, SH.,M.Hum di Tapanuli Tengah melalui “Horas Tapteng 2011” telah memberikan wacana pada masyarakat Tapteng dalam riuhnya persiapan Pilkada.

Terpilihnya Syarfi Hutauruk menjadi Walikota Sibolga periode 2010-2015, menjadi orang kedua dari Pomparan Naipospos sebagai Kepala Daerah setelah Bupati Dalmas Raya, Datuk Marlon Situmeang akan semakin menambah kepercayaan diri Pomparan Naipospos untuk berani maju pada setiap pemilihan kepala Daerah di mana pun. Secara khusus kepada Syarfi Hutauruk sebagai Walikota Sibolga agar tetap memiliki kedekatan yang sama terhadap semua komponen masyarakat Sibolga baik yang memilih maupun yang tidak memilih Syarfi Hutauruk. Keberhasilan Syarfi Hutauruk dalam periode kepemimpinannya akan berdampak positif pada Keluarga Besar Naipospos, demikian dikatakan oleh Ir. Freddy Situmeang sebagai kader muda pada Forum.

Melalui media ini, Forum Generasi Muda Naipospos secara khusus mengucapkan Selamat dan Sukses kepada Syarfi Hutauruk menjadi Walikota Sibolga 2010 – 2015.

Sabtu, 31 Juli 2010

Raja Bonaran Situmeang, Sebuah Harapan.

Raja Bonaran Situmeang mempersiapkan diri untuk melakukan perubahan di Tanah Kelahirannya Tapanuli Tengah (Tapteng) Dan Turut berkompetisi menuju kursi Bupati Tapanuli Tengah. Hal ini sudah sepantasnya memberikan semangat baru bagi masyarakat Tapteng yang menginginkan perubahan.

Perubahan dalam segala aspek adalah keinginan hakiki manusia termasuk Masyarakat Tapteng. Perubahan hanyalah menjadi impian ketika Pemimpin Masyarakatnya tidak menggunakan kekuasaannya dalam menciptakan keberpihakan terhadap masyarakat Tapteng melalui produk-produk hukum (peraturan daerah).

Produk-produk hukum (peraturan daerah) yang tidak memihak kepada kesejahteraan masyarakat sudah pasti melahirkan penderitaan - penderitaan masyarakat dalam menuntut haknya sebagai warga negara Indonesia yang semestinya. Produk-produk hukum cenderung dipergunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan melalui kesempatan dalam memenangkan keluarganya seperti Istri, Anak, atau menantunya menjadi Bupati, sehingga dengan demikian Jabatan Bupati dapat diwariskan seperti dalam sebuah kerajaan. Keinginan mewariskan ini dimotivasi oleh keberlanjutan kebijakan-kebijakan tidak tercederai oleh kebijakan Pengganti jika dari luar keluarganya.

Mewariskan Jabatan Bupati kepada Istri, Anak, atau menantu sangat dimungkinkan karena beberapa faktor :
1. Dominasi Bupati terhadapa akses - akses pemeritahan daerah seperti Kecamatan dan Kelurahan/Desa.
2. Kemampuan Bupati mengubah Agenda Rapat/Pertemuan menjadi kampanye terselubung.
3. Fasilitas yang dapat dipergunakan dalam mendukung pemenangan keluarga.
4. Dana yang memadai
5. Kontrol terhadap Perangkat Desa dapat melahirkan Kepala Desa / Lurah yang mengarahkan masyarakat desa untuk memilih Istri, Anak, ataupun menantunya.
6. Sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi tidak terkait dengan pelangggaran proses pelaksanaan Pilkada tapi pada proses perhitungan suara. Artinya, Seseorang yang tidak diunggulkan tiba-tiba mendapat suara terbanyak adalah sah apabila tidak dapat dibuktikan adanya pelanggaran dalam proses perhitungan suara. Jadi, fokus perhatian adalah apa yang ada di dalam kotak suara bukan apa yang terjadi di luar kotak suara.
7. KPUD sebagai institusi independent terkooptasi secara fungsional melalui aspek administrasi negara pada sekretariat, dan kebutuhan dana dari pemerintah daerah.
8. Panwaslukada yang tidak dapat membatalkan pencalonan atau menghentikan pilkada karena pelanggaran pada proses pelaksanaan.

Hal-hal disebutkan di atas adalah sebagai dasar pengetahuan agar kiranya Masyarakat Tapanuli Tengah tidak terjebak dalam anarkisme yang merugikan semua pihak. Semangat Demokrasi yang sesungguhnya tidak melahirkan kelompok-kelompok yang hanya menuntut kemenangan semata dengan cara apapun tetapi melahirkan kelompok-kelompok yang menghargai kemenangan dan kekalahan sebagai buah dari pekerjaan TIM. Dan, akhirnya kelompok-kelompok yang menang ataupun kalah akan kembali menjadi Satu.

Ada 2(dua) alternatif pilihan bagi masyarakat Tapanuli Tengah, yaitu :
1. Biarkanlah Yang Kuat Yang Menang
Alternatif ini menggambarkan adanya 2(dua) kelompok yaitu Kelompok Kuat dan Kelompok Lemah. Kelompok Kuat selalu mempergunakan kekuatannya terhadap Kelompok Lemah demi tercapai kemenangannya. Kelompok Kuat ini telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mencapai kemenangan tanpa perlu dukungan Kelompok Lemah.
2. Biarkanlah Yang Benar Yang Menang
Alternatif ini menggambarkan suasana kebersamaan kelompok tanpa adanya dominasi antarkelompok. Pesan Moral bahwa kemenangan hanya dicapai dengan Perilaku yang benar, orang yang benar, dan Kerja yang benar.

Raja bonaran Situmeang akankah menjadi ikon perubahan dengan Yang Benar Yang Menang? Harapan adalah keinginan di masa depan. Raja Bonaran Situmeang paling tidak telah memberikan sedikit harapan perubahan bagi masyarakat Tapteng bila kelak menjadi Bupati. Yang jelas, setitik harapan memberikan semangat hidup dalam menanti masa depan adalah lebih baik dibanding dengan pasrah tanpa harapan, berserah tanpa usaha.

Melalui ini, kami mendukung Raja Bonaran Situmeang menjadi Calon Bupati, karena Raja Bonaran Situmeang adalah sebuah harapan.

Minggu, 06 Juni 2010

Forum Generasi Muda Naipospos

Forum Generasi Muda Naipospos merupakan wadah keluarga Besar Naipospos dalam melahirkan dan mendukung pemikiran dan perilaku berbangsa Indonesia yang dilandasi oleh Nasionalisme Pancasila di mana memandang persaudaraan di atas segala perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan. Oleh karena itu, Forum ini sangat menaruh hormat terhadap Individu yang berperilaku sebagai perekat di antara keberagaman perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan di Kota